Hubungan Tingkat Pengetahuan, Motivasi, dan Penggunaan Obat Tradisional dengan Kepatuhan dalam Mengonsumsi Obat Antihipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Geneng
Abstract
Tekanan darah tinggi tergolong penyakit kronis serius yang biasa disebut silent killer. Penderita yang patuh berobat akan memiliki kondisi yang lebih baik. Hal ini dapat berbahaya karena akan meningkatkan tekanan darah dan komplikasi hingga kematian. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan, motivasi, dan penggunaan obat tradisional dengan kepatuhan dalam mengonsumsi obat antihipertensi di wilayah kerja Puskesmas Geneng. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian sejumlah 94 respoden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah lolos uji validitas dan reliabilitas. Uji statistik dengan korelasi rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Geneng masuk dalam kategori tingkat pengetahuan tinggi, motivasi baik, penggunaan obat tradisional rendah, dan patuh mengonsumsi obat antihipertensi dengan kategori tinggi. Hasil uji bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan dalam mengonsumsi obat antihipertensi (p-value = 0,000 dengan r = 0,469). Terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kepatuhan dalam mengonsumsi obat antihipertensi (p-value = 0.005 dengan r = 0,469). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan obat tradisional dengan kepatuhan dalam mengonsumsi obat antihipertensi (p-value = 0,163). Kepatuhan penderita terkait pengobatan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tingkat pengetahuan dan motivasi. Hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi dengan kepatuhan dalam mengonsumsi obat antihipertensi memungkinkan penderita agar tetap menggunakan obat antihipertensi untuk mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko komplikasi akibat tekanan darah tinggi.
