Hubungan Konsumsi Garam Beryodium Dengan Kejadian Gondok Pada Anak Kelas IV Dan V Di SD Sidorejo 2 Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi
Abstract
Indonesia merupakan negara kepulauan, terletak di daerah tropis dan dilalui garis khatulistiwa.Indonesia terdapat banyak gunung berapi terbesar dipulau-pulau membentang dari barat sampai timur yang sekarang dikenal daerah endemik, Yodium sebenarnya suatu hal yang sepele karena diperlukan oleh tubuh manusia dalam jumlah kecil tetapi berkurangnya dalam jangka waktu sekian lama bisa menyebabkan penyakit gondok, walaupun masyarakat mengkonsumsi garam setiap waktu tetapi masih ada yang terkena penyakit gondok, hal ini bisa disebabkan karena kurangnya mengkonsumsi garam beryodium. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahuiâ€Hubungan konsumsi garam beryodium dengan kejadian penyakit gondok pada anak kelas IV dan V di SD Sidorejo 2 Desa Sidorejo Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik, dengan metode cross sectional populasinya adalah ibu dan anak kelas IV dan V di SD Sidorejo 2 sejumlah 45 responden dan besar sampel sejumlah 40 responden yang dilakukan pada bulan November - Desember 2017 menggunakan tehnik sampling purposive sampling jumlah sampel 40. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa yang menggunakan garam beryodium dengan ukuran dan cara yang salah sebanyak 26 (65%) serta yang penggunaan garam dengan ukuran dan cara yang benar 14 (35%) dan yang menderita penyakit gondok sebanyak 26 (65%) responden. Dan yang tidak gondok 14 (35%) responden. Dengan menggunakan uji kolerasi chi square SPSS Windows 16 di dapatkan hasil Uji Chi-Square di peroleh nilai Ï = 0.000 atau p< 0,5 artinya H1 diterima.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan Ada Hubungan antara konsumsi garam beryodium dengan kejadian penyakit gondok pada anak kelas IV dan V di SD Sidorejo 2 Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi. Diharapkan konsumsi garam beryodium lebih ditingkatkan lagi terutama dalam penggunaan dengan ukuran dan cara yang benar.