Hubungan Riwayat Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Awal Di SMPN 1 Wonosalam
Abstract
Abstrak
Latar Belakang: Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak dihadapi oleh wanita adalah anemia. Riwayat menstruasi, yang meliputi panjang, volume, dan durasi siklus menstruasi, merupakan salah satu penyebab anemia. Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat meningkatkan kemungkinan kehilangan darah yang signifikan, yang dapat menurunkan kadar hemoglobin. Metode: 310 responden berpartisipasi, desain cross-sectional dan 104 sampel. Pengambilan sampel acak sederhana dengan menggunakan pengundian nomor responden. Lembar observasi kadar hemoglobin dan kuesioner tentang riwayat menstruasi dibagikan. Program SPSS kemudian digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh secara statistik menggunakan teknik uji chi-square. Hasil: Menurut penelitian, 37 responden, atau 35,6% dari total, berusia 13 tahun. Mengenai fitur kelas, 37 individu (35,6%) diikutsertakan. Enam puluh tiga orang tua, atau 60,6% dari total, bekerja untuk diri mereka sendiri. 37 orang (35,6%) mengalami menarche pada usia 13 tahun. Temuan menunjukkan bahwa 61 responden, atau 58,7% dari sampel, memiliki kadar hemoglobin rendah. Lebih jauh, variabel riwayat menstruasi menunjukkan bahwa volume menstruasi yang tinggi dengan mengganti pembalut kurang dari dua kali sehari memiliki (p=0,012), durasi bulanan >7 hari memiliki (p=0,017), dan siklus menstruasi yang pendek, yaitu <21 hari, memiliki (p=0,038). Kesimpulan: terdapat hubungan antara riwayat menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja awal di SMPN 1 Wonosalam
Abstract
Background: One of the public health problems that many women face is anemia. Menstrual history, which includes the length, volume and duration of the menstrual cycle, is one of the causes of anemia. Irregular menstrual cycles can increase the chance of significant blood loss, which can lower hemoglobin levels. Method: 310 respondents participated, cross-sectional design and 104 samples. Simple random sampling using drawing of respondent numbers. Hemoglobin level observation sheets and questionnaires regarding menstrual history were distributed. The SPSS program was then used to analyze the data obtained statistically using the chi-square test technique. Results: According to the study, 37 respondents, or 35.6% of the total, were 13 years old. Regarding class features, 37 individuals (35.6%) were included. Sixty-three parents, or 60.6% of the total, worked for themselves. 37 people (35.6%) experienced menarche at the age of 13 years. Findings showed that 61 respondents, or 58.7% of the sample, had low hemoglobin levels. Furthermore, the menstrual history variable showed that a high menstrual volume with changing sanitary napkins less than twice a day had (p=0.012), a monthly duration of >7 days had (p=0.017), and a short menstrual cycle, namely <21 days, had (p=0.038). Conclusion: there is a relationship between menstrual history and the incidence of anemia in early adolescents at SMPN 1 Wonosalam